CILACAP – Pandemi COVID -19 yang berkepanjangan, dirasakan sangat memberikan dampak yang cukup meluas dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Sebagai upaya menangkal penyebaran wabah Virus Corona yang dapat berujung dengan kematian tersebut, pemerintah telah megambil kebijakan Social dan Physical Distanching dengan tagar #Stay At Home_nya, sampai dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar-PSBB di daerah yang digolongkan zone merah, menyebabkan berkurang dan terhentinya kegiatan sosial-ekonomi dan produktif masyarakat.
Namun, akibat berlama-lama diam di rumah dalam penerapan #stay At Home sampai dengan persiapan New Normal, berdasarkan data BKKBN pusat, angka kelahiran normal dalam 1 tahun di Indonesia sekitar 4 ribu kelahiran, dikhawatirkan akan terjadi ledakan angka kelahiran-Babby Boomer mecapai 7 ribu kelaihiran.
Menyikapi kekhawatiran tersebut, BKKBN pusat bekaitan dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2020 yang jatuh pada 29 Juni mencanangkan peningkatan pelayanan KB Sejuta Akseptor di seluruh Indonesia. Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Cilacap, Murnyiah dalam Rapat Selasa (23/6) pagi menjelaskan khusunya untuk tingkat Kabupaten Cilacap ditargetkan 17 ribu 397 pelayanan KB, meliputi 14 ribu 877 pelayanan KB dengan Pil dan Kondom, Seribu 689 pelayanan Suntik serta 831 audi dan implan.
”Jadi melalui pencanangan ini, pelayanan KB akan tersebar pada sejumah titik kegiatan di wilayah Kecamatan untuk dicatat dalam Museum Rekor Indonesia-MURI,” tambah Murniyah
Diakui, sebagai elemen penting dalam masyarakat, keluarga menjadi obyek dan subyek yang menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa Indonesia. Kondisi psikologis keluarga dalam menghadapi dampak Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan dalam mengatasi dinamika permasalahan yang terjadi.
Melalui momentum Peringatan Harganas ke 27 ditengah Pandemi COVID-19 ini, menurut Murniah, keluarga bersama seluruh anggota keluarga dapat saling menguatkan serta bahu membahu melalui masa krisis, dengan dukungan partisipasi aktif lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam menggerakan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan edukasi yang efektif.(agd/kominfo)